Jumat, 28 Oktober 2011

BULAN KAMPANYE KANKER PAYUDARA : Everyone can BE PART OF THE CURE


Penyebab utama kematian wanita di Indonesia adalah dari dua organ vital wanita yaitu leher rahim dan payudara. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua organ ini sangat rentan dan sensitif sementara di sisi lain kurang mendapatkan perhatian dan perawatan.
Mayoritas wanita menganggap kanker payudara sebagai pertanda kematian yang tidak dapat diatasi. Hal ini tidaklah tepat terutama bila setiap wanita harus meningkatkan kewaspadaan dan lebih memperhatikan kondisi payudara dan kesehatan tubuh secara umum. Kanker payudara dapat berakhir kematian hanya bila terlambat ditangani.
Perawatan sederhana namun rutin dapat berdampak baik bagi kesehatan payudara :
1.      Jaga kebersihan dan kelembaban payudara
Bersihkan secara rutin daerah puting susu dengan kapas yang dibasahi air hangat, Oleskan minyak zaitun bila perlu untuk menjaga kelembaban payudara.
2.      Gunakan bra dengan ukuran yang sesuai untuk menopang payudara.
3.      Jaga kebersihan bra dan pakaian dalam.
4.      Menjaga keseimbangan hormon dengan mengatur pola makan


Mengurangi makanan berlemak, memperbanyak konsumsi sayura misalnya brokoli, kubis brussel, kol, bok, choy, sayuran hijau seperti kangkung dan bayam, kembang kol dan lobak cina, konsumsi ikan, dan kedelai.
5.  Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) minimal sebulan sekali. Hal ini bisa dilakukan sendiri dengan tangan ataupun dengan bantuan alat.


Penanganan kanker payudara tentu saja bukan tanggung jawab perempuan semata, tetapi juga perlu didukung oleh orang – orang di sekitarnya; keluarga, teman, dan orang – orang terdekat. Namun begitu, kita yang paling memahami tubuh kita sendiri, sehingga setiap perubahan kecil yang dialami pada payudara seyogyanya dapat dengan mudah kita rasakan.
Say we care, because everyone can BE PART OF THE CURE!

Jumat, 30 September 2011

Pendekatan personal untuk penderita diabetes

Setiap orang memiliki karakteristik tubuh yang berbeda. Ketika lahir, manusia membawa gen yang tumbuh dalam lingkungan pertumbuhan orang tersebut. Setiap kebiasaan lahiriah akan membentuk karakter fisik seseorang termasuk daya tahan tubuh atau bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap penyakit.
Nilai hasil pengukuran gula darah 300 mg/dL dapat berarti berbeda untuk tiap orang. Pada nilai ini, mungkin ada orang sudah mesti diamputasi, ada yang sudah mesti mengkonsumsi obat diabetes secara ketat, tetapi ada juga orang yang masih aktif beraktivitas seperti biasa. Hasil pengukuran gula darah lebih ke arah panduan untuk mengetahui gambaran umum kondisi tubuh seseorang saat itu.
Karena telah menjadi penyakit umum, setiap penderita diabetes dan keluarganya sebaiknya memahami sebanyak mungkin informasi dan penanganan diabetes,  termasuk pilihan gaya hidup sehat.

Referensi :
1.       American diabetic Association, Mens’ health handbook

Memahami Strip Gula Darah Anda


Your meter is like a compass to a mountain climber.
 It tells you where you’re at so you can reach your goal.”

Meningkatnya penyakit degeneratif termasuk diabetes mendorong terus berkembangnya penggunaan alat ukur gula darah. Alat ini kemudian menjadi sesuatu yang “must have” terutama bila Anda telah memiliki resiko tersebut.
Secara umum, prinsip alat ukur gula darah adalah menggunakan enzim spesifik pengurai gula darah yang ditanamkan pada strip. Enzim merupakan protein yang khusus dihasilkan oleh sel hidup untuk mempercepat reaksi yang berlangsung di dalamnya. Sehingga enzim yang tertanam pada strip gula darah Anda diperoleh dari makhluk hidup, oleh karena itu sering disebut biosensor.
Enzim memiliki suhu optimum yaitu sekitar 180-230C (suhu ruang) atau maksimal 400C. Oleh karena itu, penyimpanan strip gula darah akan sangat mempengaruhi kualitas strip. Strip gula darah sebaiknya disimpan pada suhu optimum enzimnya untuk menjaga aktivitas enzim tetap aktif. Bila berada pada suhu tinggi, yaitu di atas 450C, enzim anda akan rusak permanen karena enzim mengalami perubahan struktur. Bila disimpan pada suhu terlalu rendah, enzim tidak akan rusak, tetapi aktivitasnya berkurang dan dapat menyebabkan hasil pengukuran rendah.

Akurasi hasil pengukuran suatu alat ukur gula darah sangat dipengaruhi oleh strip-nya. Yang perlu dijaga adalah enzim yang tertanam pada strip terutama terhadap suhu dan kelembaban :
-       Menutup rapat strip setelah dibuka
-       Simpan dan gunakan strip pada suhu optimum enzim (suhu ruang 180-230C)

ABC untuk Diabetes Tipe 2


Hal yang sangat baik bila seseorang dengan diabetes tipe 2 dapat memahami bahwa dengan penanganan yang baik, mereka dapat menjalani hidup yang panjang dan sehat dengan diabetes. Tidak seharusnya diabetes menghalangi atau mengambil kendali hidup anda. Selain rutinitas mengontrol gula darah, ada baiknya melengkapi pengontrolan rutin ABC  untuk diabetes tipe 2

A untuk A1c
A1c adalah nilai rata – rata kadar gula darah dalam rata-rata gula darah selama periode waktu enam sampai dua belas minggu, dan hasil ini dipergunakan bersama dengan hasil pemeriksaan gula darah mandiri sebagai dasar untuk melakukan penyesuaian terhadap pengobatan diabetes yang dijalani. Nilai ini membantu untuk mengetahui bagaimana seseorang mengatur kadar gula darahnya. Nilai optimal dari A1c adalah di bawah 7% yang berhubungan dengan nilai gula darah di bawah 150 mg/dL. Setiap penurunan HbA1C sebesar 1% akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes sebesar 21%, serangan jantung 14%, komplikasi mikrovaskular 37% dan penyakit vaskuler perifer 43. Nilai A1C perlu dimonitor setiap 3 bulan jika mengalami perubahan terapi atau jika target terapi tidak terpenuhi. Atau dua kali dalam setahun bila target terapi anda terpenuhi dan memiliki kadar gula darah yang stabil. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan anda untuk mempertahankan kadar gula darah normal Anda.
Korelasi antara Kadar A1C dan Rata-rata Kadar Gula Darah
HbA1C (%)
Rata-rata Gula Darah (mg/dl)
6
135
7
170
8
205
9
240
10
275
11
310
12
345

B untuk Blood Pressure (tekanan darah)
Tekanan darah tinggi sangat umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Nilai optimal untuk penderita diabetes tipe 2 adalah di bawah 130/80 mmHg. Penderita diabetes tipe 2 harus memeriksakan tekanan darah secara rutin untuk mencegah komplikasi.
C untuk Cholesterol
Untuk diabetes tipe 2, akan ditemui nilai kolesterol dan asam lemak lain yang tinggi. Sehingga penderita diabetes tipe 2 sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kolesterol dan empat jenis lipid lainnya yaitu :
1.   Low-density lipoprotein (LDL) cholesterol.
Seringkali disebut kolesterol “jahat”, yang apabila banyak tertimbun dalam darah akan menyebabkan plak pada pembuluh darah yang mengurangi aliran darah dan menyebabkan serangan jantung atua stroke.
2.   High-density lipoprotein (HDL) cholesterol.
Sering disebut kolesterol “baik” karena membawa kolesterol keluar tubuh, HDL membantu membantu membuka arteri dan membuat darah mengalir lebih lancar.
3.   Trigliserida
Merupakan jenis lemak yang  lain. Saat kita makan, tubuh akan menyimpan kelebihan kalori dari makanan dalam bentuk trigliserida yang akan tersimpan dalam sel lemak dan akan dilepaskan pada saat tubuh memerlukan energi.
4.   Kolesterol total
Merupakan jumlah total dari keseluruhan kolesterol dalam badan anda.

"With Good Care, You can live a long, healthy life with diabetes"


Referensi :
1. American Diabetes Association: Men’s Health Handbook
2. UKPDS 35. BMJ 2000:321:405-12



Minggu, 25 September 2011

Mind Health : Communication Overload, A Simple Technique

A guest post from Vlad Rapoport of Simpler Life Today.
At one time I worked for a big property management company. I clearly remember the anxiety creeping up inside me in the mornings as I made my way to the office.
The job involved dealing with people, which was great. Unfortunately, at the same time it meant getting inundated by loads of information coming at me from all directions. I’m talking about a couple of phones, faxes, a cell phone and several email accounts… It was bad enough racing from one to another, but it was insane when they screamed for my attention all at once! I suppose the idea was to increase my productivity.

Ironically, the opposite result often occurred. Not only did it not make me more productive, but it often stressed me out to the point where I could not focus on anything. It made me feel sick. I was clearly a victim of information overload.

The noise overload
This overload, be it on the job, at home or elsewhere is responsible for contributing to our mental noise. It is present whenever we are within reach of the modern day communication technology.

The motto of “anything – anywhere – anytime” certainly has it’s place. The key is moderation. And when this moderation is exceeded, it takes us away from our inner peace, it prevents us from focusing on our goals, focusing on what truly matters.

It keeps us disconnected from the big picture and even from one another. We must find our center, our stillness, our clarity. But what happens when we are unable to disconnect from the noise? What to do, when we have to deal with our responsibilities and deadlines?

I was fortunate enough to come across a simple breathing meditation technique that I will share with you here. It helped me to overcome the noise and eventually led me on a journey of self discovery resulting in finding out what was truly important in my life. Simple breathing technique
1. If your time is limited, you may want to set a gentle alarm letting yourself know when the time is up. Find a quiet, preferably dark area where you will not be disturbed for a duration of your session.

Assume a comfortable position sitting down on a chair, your back perpendicular to the floor, without leaning back. Place your feet firmly on the floor and rest your arms on your knees with the palms up or down. 2. With your eyes closed, take a couple of deep breaths to help you relax. Now, breath normally. Gently bring your attention to the air moving in and out of your nose. Feel the cool air entering your nostrils, rising up through the nose passages on the inhale.

Don’t hold your breath. Feel the warm air moving down and out of your nose at exhale. You may keep your eyes focused at the point between your eyebrows if you like. 3. Continue keeping your attention on the breath. Never force your breathing but allow it to flow naturally in and out. Thoughts will rise in your mind. Gently acknowledge them and return your mind to the breath. Simply observe your breath, never forcing it.

The thoughts will come and go, but the breath will continue, calmly and peacefully. It may be helpful to mentally repeat “in” when breathing in and “out” as you breath out. 4. You may find that after a while, your breath will become slower and more shallow. This is natural and you should just let it happen. Allow yourself to let go of everything now, and to deeply merge with the breath.

Maintain this state as long as you wish. When the time is up, slowly get out of the state of meditation by taking a few deep breaths. Try to retain the calmness that you are experiencing. Bring this feeling with you back into your life. Train your mind
The effectiveness of this method comes from training your mind to focus on just one thing – in this case, the breath. You may practice it as long as you'd like.

I would recommend starting for as little as five to ten minutes per day, and building your practice from there. Eventually, this meditation practice may be performed while sitting at your desk during a break, on the train or whenever you have some down time or need to center yourself.

This practice will also allow you to feel more peaceful and attuned to everything and everyone around you.
Vlad is a certified meditation instructor and spiritual counselor. He helps people to find their true purpose through a journey of self discovery and
encourages people to shed the nonessential. To determine what’s truly important in life. Visit his blog at Simpler Life Today.
Leo Babauta, Katie Tallo, and Barrie Davenport, creators of the Habit Course are starting a new session on October 3rd. I've created two new habits using the course! Check it out.

Label:

Senin, 04 Juli 2011

APOTEK PUSAT KONSULTASI OBAT DIABETES

This is wat i called ma future project.
Sejalan dengan rancangan besar profesi farmasi untuk menjadikan apotek dan apoteker sebagai mitra komunitas dalam menangani dan mengontrol perkembangan penyakit.

kenapa diabetes?? Let's say diabetes merupakan salah satu penyakit yang "ga ada matinya",,,, mungkin itu juga kenapa bang Oma bilang "kenapa yang enak - enak itu diharamkan???",,, Mmmm, makan manis2 is very sweet, tapi efeknya bisa sangat terasa in near future.

Umumnya masyarakat Indonesia senang makan yang manis - manis, berbagai masakan dan menu pun seringkali manis. hal ini tentu saja meningkatkan resiko besar penyakit diabetes tipe II di kalangan masyarakat Indonesia. dan ironisnya, semua asupan gula kita bila berlebih, akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak, lemak ini akan menambah luas permukaan tubuh kita. semakin luas permukaan tubuh, semakin besar area yang harus "dilayani" oleh sistem metabolisme, sehingga semakin besar pula keinginan atau kebutuhan untuk nutrisi. seperti rantai berkait, 
semakin gemuk, semakin lapar, semakin makan semakin gemuk, semakin gemuk semakin lapar, dst.......

sulit juga untuk menahan orang dari keinginan mereka untuk makan yang manis - manis, yang paling mungkin akan terjadi di next future adalah lonjakan manusia berusia separuh baya yang harus menggantungkan seumur hidupnya mengkonsumsi obat anti diabetik oral (ADO), di satu sisi menyedihkan, karena seharusnya semua ini bisa dicegah, tapi di sisi lain, ini menjadi peluang bagi Apoteker komunitas untuk meningkatkan nilai mereka di masyarakat dengan menjadi "sahabat diabetes" seumur hidup bagi pasien. umumnya pasien kronis sudah sangat fasih mengenai obatnya sehingga enggan untuk mengunjungi dokter. bila demikian, sangat sulit mengontrol perkembangan diabetes. apabila pasien menjadi sahabat Apotek tempat dia biasa membeli obat diabetes, maka apoteker akan sangat mudah mengontrol status pasien melalui "Patient Medication Record" yang berisi riwayat obat apa saja yang pernah dikonsumsi pasien tersebut. dalam hal ini, apoteker telah bermitra dengan dokter / klinik untuk bersama - sama memonitor status pasien.

bila di tiap komunitas terkecil misalnya RT/RW kita punya satu apotek, dan di masa depan tiap apotek menjadi pusat konsultasi obat penyakit tertentu, maka kita seperti akan mempunyai sistem kesehatan yang benar - benar menyentuh semua kondisi masyarakat.
what a big plan...
tapi saya sudah melihat bayangannya di masa depan, tinggal menemui gambar aslinya di masa depan, karena saya dan kita sendirilah, para apoteker, yang akan menggambarnya.

Rabu, 06 April 2011

EASY MEDITATION


TIME ONLY FOR ME AND ME, could be Meditasi cara gue

Begitu mendengar kata meditasi, kita seringnya membayangkan posisi duduk bersila dengan kedua tangan di atas lutut, badan tegak, kepala lurus, mata terpejam dan tarikan napas panjang. well, that's it. tapi tidak harus selalu demikian kok. meditasi pada dasarnya adalah Praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita.





Are you too busy in you daily life???
kenapa Ga coba sesekali taking time for yourself,,, ya... only for yourself. buat saya misalnya dengan browsing internet sambil mendengarkan musik favorit di sore, even cuma satu jam saja, can make me feel so calm... yeah, di tengah sibuk apapun kita, berhenti sejenak untuk sekedar "menikmati napas" can be a great bless. buat yang muslim, sebenarnya selalu punya kesempatan besar setiap hari untuk "bermeditasi" melalui wudhu dan sholat.


By the way, cara berikut bisa kita lakukan untuk meditasi sederhana :
- posisikan badan kita di posisi senyaman mungkin saat kita merasa darah kita mengalir lega dan kita dapat bernapas dalam. upayakan tubuh kita berasa dalam posis lurus.
- pejamkan mata dan rasakan tubuh kita sebagai pusat. rasakan dengan pelan, tanpa tekanan.
- biarkan otot tubuh kita relaksasi, lepaskan semua tekanan atau beban fisik yang sedang dilakukan
- tarik napas panjang melalui hidung (atau melalui mulut kecil jika hidung sedang tersumbat). biarkan hingga perut mengembang saat bernapas, dan mengempis saat menghembuskan napas.
- mulai fokus pada sensasi yang kita rasakan saat bernapas. rasakan aliran udara dingin masuk dan udara hangat keluar, rasakan diafragma mengembang dan mengempis dan seterusnya.
- teruskan hingga anda merasakan "kondisi fokus". tetap bernapas dalam, biarkan hingga terjadi secara alami. pikiran kita akan lega dan kita akan berada dalam kondisi meditasi. seperti kita akan terlelap.



this is good untuk pemula (termasuk saya) di mana kita sedang mengistirahatkan tubuh dan pikiran kita yang bahkan sulit kita dapatkan dalam kegiatan tidur.
mencoba dan gagal tidak mengapa, semua perlu proses.